Jumat, 21 Oktober 2011

Makna Positif Iklan Djarum 76 ‘Kuda Poni’

Pastinya udh tau semua kan? Nah saya bukan bermaksud promosi, lagian saya bukan perokok. hhe :D

Apakah anda sudah tau apa makna dari iklan tersebut?
Jika belum, maka disini saya akan mengambil sisi positifnya:

Di iklan tersebut, diceritakan ada seorang jin, yg mau mengabulkan 1 permintaan kepada orang yg dia temui… Malangnya dia muncul di tempat berkumpulnya para preman. Tapi si jin pun tetap berkata, akan mengabulkan 1 permintaan dari para preman2 tersebut.

“Lalu sang pemimpin preman berkata “Kuda poni”. Lantas si Jin pun mengabulkan permintan si preman. Tapi si preman justru mengeluh “Kok pucet (alasannya masih bagus), kok cebol, kok poni” (nah loh yg minta kuda poni siapa? ) . Dan dihajarlah si jin oleh para preman itu . Dan si jin pun berkata “Iki salah iku salah, opo karepe?” (Artinya : Ini salah, itu salah, apa maunya? -_- “

Tapi sebenarnya ada makna positif yang bisa diambil dari iklan tsb:

” Maknanya adalah “rasa tidak bersyukur” . Di iklan tersebut ditunjukan bahwa si preman tidak bersyukur dan terus mengeluh, padahal dia sudah mendapatkan yg dia inginkan.
Hal ini juga merupakan sindiran. Ada orang2 yg sudah mendapatkan apa yg diinginkannya tapi dia tidak mau bersyukur terhadap apa yg telah dicapai, justru malah mengeluh, karena merasa belum puas atas apa yg telah didapat. “

Tahukah kita bahwa “Sifat manusia itu memang tidak pernah puas” oleh karenanya kita patut bersyukur terhadap apa yg kita dapat, karena orang lain belum tentu bisa mendapatkannya.
Jadi iklan tersebut bisa diambil sisi positifnya dengan meng-introspeksi diri, agar lebih mau bersyukur, tidak seperti si preman. Tidak cepat puas mungkin bisa dibuat jadi motivasi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan keserakahan.Semoga menambah wawasan.

http://www.beritaunik.net/renungan/makna-positif-iklan-djarum-76-kuda-poni.html

»»  READMORE...

Read More..

Mereka ‘Richie Rich’, Kaya di Usia Muda Karena Teknologi Part 3

***

Adam Horwitz, pembuat Mobile Monopoly

Daftar Richie Rich tak bakal komplit tanpa memasukkan nama Adam Horwitz. Seperti ditulis juniorbiz.com, Horwitz memulai petualangan digitalnya ketika dia masih duduk di bangku kelas satu SMA di Pacific Palisades, saat berumur 15 tahun. Ketika itu ia membuat sebuah blog gosip gila-gilaan tentang teman-teman sekolahnya. Para orangtua yang was-was dengan dampaknya, memaksa dia menutup blog ini.

Horwitz lalu membuat Urban Stomp. Ini website yang menampilkan berbagai acara musik dan lokasi pesta di sekitar wilayah tersebut. Urban Stomp pernah berhasil mendatangkan 800 orang di sebuah pesta. Entah kenapa, dia memutuskan untuk menutupnya setelah beroperasi beberapa pekan.

Horwitz kini menjalankan perusahaan yang bertujuan mengajari remaja berumur 15 tahun ke atas untuk mencari uang online. Dia meluncurkan Mobile Monopoly dan Cell Phone Treasure, di mana masing-masing telah menghasilkan US$100 ribu atau sekitar Rp900 juta. Selain itu, dia juga sedang membangun satu platform baru, yang dinamainya Dude I Hate My Job. Ke mana-mana, ABG ini melesat dengan sedan mengkilat Audi A5 2010.

Dalam sebuah wawancana dengan juniorbiz, Horwitz mengatakan pebisnis muda seringkali menemui hambatan berupa stereotip dari masyarakat. “Orang pada awalnya tidak percaya pada saya. Teman-teman saya juga selalu beranggapan kamu tidak bisa berbisnis pada usia dini,” katanya.

Padahal, kata dia, berbisnis mulai usia muda punya banyak keuntungan. Salah satunya adalah tidak harus membayar pajak karena masih tinggal bersama orangtua.

“JIka kamu seorang entrepreneur muda dan sedang berusaha membangun bisnis online raksasa, jangan pernah berpikir kamu tidak bisa mewujudkannya,” Horwitz berpesan. “Dengan Internet, kamu bisa melakukan hamper apa saja.


http://www.beritaunik.net/techno/mereka-richie-rich-kaya-di-usia-muda-karena-teknologi.html

»»  READMORE...

Read More..

Mereka ‘Richie Rich’, Kaya di Usia Muda Karena Teknologi Part 2

Mark Bao, CEO Avecora

Remaja ajaib lain adalah Mark Bao, saat ini berusia 18 tahun dan masih bersekolah di sebuah SMA di Boston, AS. Dalam usia semuda itu, Bao sudah memiliki 11 unit bisnis digital. Tiga di antaranya sudah berhasil dia jual.

Bao kini menjabat sebagai CEO Avecora, sebuah perusahaan yang dia gambarkan bertujuan untuk “mengubah secara fundamental cara kita berkomunikasi dan memfasilitasi interkoneksi antar semua orang dan perangkat komunikasi.” Jaringan global ini rencananya akan dia luncurkan pada 2013. Selain itu, dia juga memiliki beberapa proyek startup lain seperti Genevine, Supportbreeze, dan Classleaf.

Tidak hanya itu, berpendirian bahwa “berkontribusi balik kepada masyarakat melalui mekanisme nonprofit adalah sesuatu yang sangat penting untuk saya”, Bao mendirikan organisasi nonprofit, Genevine Foundation dan The Center for Ethical Business.

“Saya bergerak cepat. Saya ambisius. Saya hadir untuk membawa perubahan,” begitu Bao mendeskripsikan dirinya.

Dalam sebuah wawancara dengan juniorbiz.com, Bao mengatakan cita-citanya adalah mengumpulkan kekayaan hingga US$10 miliar atau Rp90 triliun. Dari jumlah itu, 80 persen akan dia sumbangkan kepada organisasi nonprofit di bidang penelitian dan bantuan kemanusian. “Adapun 5 persen lainnya akan digunakan untuk membantu perusahaan startup untuk tumbuh,” ucap Bao.

Bao—seorang imigran China—mulai menjadi teknopreneur sejak dia duduk di bangku kelas 5 SD. Menggunakan Visual Basic 6.0 dia menulis sebuah aplikasi sederhana untuk mengatur jadwal membuat PR dan membantu dia menulis makalah. Dia lalu mengkopi program itu ke disket dan menjualnya ke teman-teman sekolah.

Startup pertama dia diluncurkan di tahun pertamanya di SMA. Namanya Debateware.com. Ini adalah system manajemen even untuk organisasi debat. Bao dan partner bisnisnya berhasil menjual program ini ke sebuah organisasi debat terbesar di AS.

***


http://www.beritaunik.net/techno/mereka-richie-rich-kaya-di-usia-muda-karena-teknologi.html

»»  READMORE...

Read More..
Cute Tan Bow Tie Pointer